Tips Jual Beli Lukisan
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Lukisan di atas kanvas berukuran 200 x 300 cm yang bertajuk "The Last Round" buah tangan Nyoman Darya menjadi salah satu karya yang ditampilkan dalam Barak yang Menolak Buruk di Taman Budaya Yogyakarta.
Jumat, 22 Agustus 2008 | 14:17 WIB
Kurator dan pendiri Sidharta Auctioneer bernama Amir Sidharta mengemukakan beberapa tips yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan lukisan.
1. Pastikan Originalitas
Sikap yang bijaksana dibutuhkan dalam membeli sebuah lukisan. Hal ini disebabkan oleh maraknya peredaran lukisan palsu. Amir Sidharta mengatakan, jika seseorang mendapatkan tawaran yang too good to be true , ia harus bersikap ekstra hati-hati. Pembelian lukisan dari dealer bisa sangat beresiko sebab biasanya dealer membeli barang dagangan dari toko antik yang menjual banyak dagangan sisa. Artinya, ada beberapa dealer lain yang telah terlebih dahulu mengunjungi satu toko antik, namun tidak membeli lukisan apapun sebab lukisan tersebut cacat. Besar kemungkinan bahwa akan ada dealer lain yang mengunjungi toko antik yang sama dan membeli lukisan cacat tersebut. Membeli lukisan di galeri atau balai lelang bisa menjadi salah satu solusi sebab lembaga resmi lebih dapat dipercaya.
2. Bersifat Selektif
Anggaran sangatlah penting untuk direncanakan sebelum membeli lukisan. Tindakan memborong lukisan tidaklah dianjurkan. Ada kecenderungan memborong lukisan yang disukai. Cara lain yang lebih baik ketimbang memborong lukisan sekaligus adalah dengan mengalihkan anggaran awal untuk membeli lukisan yang paling disukai. Lebih baik membeli lukisan yang lebih mahal namun bagus, daripada membeli banyak lukisan murah namun memiliki kualitas yang tidak terlalu tinggi.
3. Percaya Diri dan Fokus
Karena koleksi seni rupa mencerminkan identitas seseorang, maka selera atau pilihan pribadi harus terfokus secara tajam. Ini diperlukan untuk menam bah rasa percaya diri atas pilihan lukisan yang telah diambil. Perlu diingat bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam seni rupa. Kebenaran selera dalam seni rupa seseorang adalah satu-satunya hal yang menjadi penentu.
4. Nikmati Koleksi Anda (tidak hanya memikirkan keuntungan)
Semakin banyak seorang kolektor membeli luksian, semakin berkuranglah kesadaran untuk menganggap bahwa koleksi lukisannya sebagai sebuah investasi. Menurut Amir Sidharta, harga karya seni, terutama lukisan, bisa naik turun. Contohnya adalah karya Dezentje yang menjadi karya termahal di Indonesia tahun 1950. Saat itu, harga lukisan Affandi berada jauh di bawah karya Dezentje. Namun saat ini, karya Dezentje justru berada jauh di bawah karya Affandi. A mir Sidharta menambahkan, jika sebuah lukisan turun, nilai seninya tetap tidak berubah. Yang berubah adalah trend selera masyarakat, yang kemudian menyebabkan turunnya harga lukisan tersebut. Jika seorang kolektor dapat menikmati seluruh lukisan koleksinya, ia akan tetap menilai sebuah lukisan sebagai karya seni yang baik, meskipun harganya telah turun. (M14-08)